Rabu, 07 November 2012

Peradaban Manusia


Pembabakan Peradaban Manusia 

Tulisan tertua masyarakat purba telah melahirkan dua jalur proses perkembangan sistem penulisan. Jalur Phonetis --yang pada akhirnya menjadi tulisan alphebetis-- adalah pilihan bagi sistem menulis yang dikembangkan oleh dua pusat peradaban tertua di kawasan Asia Barat (Timur Tengah), yakni Mesir dan Mesopotamia. Sedangkan bangsa Tionghoa di kawasan Timur Jauh tetap mempertahankan sistem pelambangan gambar (pictografis-ideografis) dalam penulisan mereka, bahkan sampai kini.
Pada bagian ini akan dikemukakan bagaimana perkembangan kedua tulisan yang disebutkan pertama (Mesir dan Mesopotamia), yang akhirnya menjadi tulisan alphabetis dan memiliki wilayah pengembangan yang sangat luas hingga saat ini. Dari rumpun ini pula dilahirkan tulisan Arab, sebagai yang akan menjadi perhatian utama pada tulisan. Beribu-ribu tahun yang lalu tidak ada huruf. Untuk menyatakan pikiran dan gagasannya, manusia membuat gambar . Mulanya gambar-gambar itu sederhana dan dapat dipahami oleh hampir semua orang. misal kata "mata" dilukiskan dengan gambar mata. disinilah awal mula zaman yang disebut pra-sejarah
Kemudian, gambar menjadi sebuah lambang suatu gagasan. Gambar mata mungkin berarti "melihat". Orang-orang cina, mesir, dan babilonia membuat tulisan gambar yang sangat rumit yang kemudian disebut hieroglif. Tidaklah mudah menulis dengan gambar, untuk dapat mengungkapkan pikiran yang lengkap, penulis harus mengingat ingat  sekitar  600 lambang. Abjad pertama diciptakan oleh bangsa FUNISIA. Untuk tiap bunyi dalam bahasanya, mereka memakai sebuah lambang. Lambang ini kemudian dipakai oleh orang yunani, yang menamakan huruf pertama "alpha" dan kedua "beta". kemudian munculah sebuah nama untuk huruf abjad tersebut yaitu "ALPHABET" yang berasal dari penggabungan        nama dua huruf           yunani.
Orang romawi memakai abjad yunani dan mengadakan perubahan-perubahan serta menambah beberapa huruf. Abjad ini kemudian menjadi apa yang kita pakai sampai dengan waktu sekarang ini.
Mulanya manusia berinteraksi dengan alam sekitar pada saat itu yang kita kenal dengan nama masa pra sejarah. Pada masa ini manusia dapat berkomunikasi dengan cara yaitu menggambarkan berbagai informasi yang diterima pada dinding- dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Bentuk dari penggambaran yang dilakukan didinding gua itu hanya sebatas bentuk perwakilan dari apa yang manusia itu ketahui. Lalu keterbatasan manusia dalam berbahasa itupun hanya terbatas pada dengusan, bahasa isyarat, dan gerakan tangan. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya atau juga bisa mengggunakan kelontongan untuk memberikan pertanda akan ada pertemuan di suatu daerah.
Perkembangan cara berkomunikasi semakin maju pada masa sejarah, mulai dari ditemukannya abjad fonetik, kertas sebagai media menulis, sampai pada cara mencetak buku. Berikut perkembangan informasi yang terjadi selama masa sejarah:

3000 SM Bangsa Sumeria menemukan tulisan untuk pertama kalinya. Tulisan tersebut berupa simbol-simbol yang disebut piktograf
2900 SM Bangsa Mesir kuno telah mengembangkan tulisan Hieroglif untuk berkomunikasi.
1775 SM Bangsa Yunani memperkenalkan sistem penulisan dari kiri ke kanan dengan menggunakan abjad fonetik yaitu huruf yang dibuat berdasarkan bunyi ucapan.
1400 SM Bangsa China mulai menuliskan sejarah mereka pada kepingan tulang binatang
1270 SM Bangsa Suriah telah membuat Ensiklopedia untuk pertama kalinya
900 SM   Bangsa China membuat sistem pelayanan pos dan kantor pos yang pertama
776 SM   Bangsa Yunani mempergunakan burung merpati untuk mengirimkan informasi
530 SM   Bangsa Yunani juga membuat perpustakaan untuk pertama kalinya
500 SM   Bangsa Mesir kuno menggunakan serat pohon papyrus sebagai kertas
105 SM   Bangsa China menemukan kertas. Orang yang menemukan kertas itu bernama Tsai Lun.
14 M       Bangsa Romawi secara resmi membuat sistem pelayanan pos
37 M       Kaisar Tiberius dari Roma menggunakan cermin sebagai alat mengirim pesan (heliograf).
305 M     Bangsa China menciptakan mesin cetak pertama yang terbuat dari lempengan kayu ukir. Sistem pencetakkan dilakukan dengan menggunakan blokm kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta.

Masyarakat Indonesia sebelum mengenal aksara sudah memiliki tradisi sejarah. Maksud tradisi sejarah adalah bagaimana suatu masyarakat memiliki kesadaran terhadap masa lalunya. Kesadaran tersebut kemudian dia rekam dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Perekaman dan pewarisan tersebut kemudian menjadi suatu tradisi yang hidup tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Bagaimanakah masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya? Bagaimanakah masyarakat yang belum mengenal tulisan memaknai masa lalunya? Masyarakat dalam memahami masa lalunya akan ditentukan oleh alam pikiran masyarakat pada masa itu atau “jiwa zaman”.
Dari kehidupan masyarakat zaman praaksara, kita mendapatkan warisan berupa alat- alat dari batu, tulang, kayu, dan logam serta lukisan pada dinding-dinding gua. Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah tersebut menjadi komponen penting dalam usaha menuliskan sejarah kehidupan manusia. Jejak-jejak tersebut mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan penulisan sejarah dan akan disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya sampai turun temurun. Jejak sejarah yang historis merupakan jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang kejadian- kejadian historis, sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah. Jejak historis ada dua, yaitu jejak historis berwujud benda dan jejak historis yang berwujud tulisan. Jejak historis berwujud benda merupakan hasil budaya/tradisi di masa kuno, misalnya, tradisi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan Perundagian.

Pembabakan peradaban manusia berdasarkan Arkeologi

          Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
1.              Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
Ø   Batu Tua ( Palaeolithikum)
Ø   Batu tengah ( Mesolithikum)
Ø   Batu muda ( Neolithikum)
2.              Zaman Logam
Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya. Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu).
Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam.
Pembabakan peradaban manusia  secara geologi  yaitu:
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari :
ARKAEKUM / zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.

PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang tersebut amatilah gambar berikut ini.

MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
NEOZOIKUM / zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.

Saya dan Media Sosial


Dizaman modern ini, siapa yang tek kenal dengan media sosial ? Media social sudah sangat akrab ditelinga masyarakat. Apalagi kaum remaja dengan pesatnya menggunakan media social yang berupa facebook, twitter, google, yahoo, dan masih banyak yang lainnya. Begitupun dengan saya, media social sekarang sudah bertambah fungsinya dari wahana untuk mencari informasi menjadi gaya hidup masa kini, dengan memiliki akun-akun tertentu saya sudah mampu memenuhi berbagai macam kebutuhan saya.
Tidak hanya itu, media social juga saya gunakan sebagai lahan untuk membuka bisnis. Dengan banyaknya teman pada sebuah akun misalnya di facebook, saya melihat itu sebagai sebuah pelung untuk saya membuka sebuah lahan bisnis. Dengan menggunakan facebook saya bisa mempromosikan semya jenis barang-barang yang saya jual, dan cara ini tidak memakan begitu banayk biaya disbanding dengan memasang iklan di media cetak atau elektronik. Ya, Benar ! Ini sangat ekonomis bagi saya sebagai seorang mahasiswa Selain itu media social yang sering saya gunakan dan begitu sangat membantu ialah Google, Google menjadi tempat dimana saya mencari informasi, informasi yang saya butuhkan.
Media social sangat membantu kehidupan manusia pada saat ini,  dimana manusia sibuk dengan berbagai macam kesibukan media social mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang terasingkan. Media social memiliki cirri tersendiri, yaitu pesan atau informasi yang diunggah dapat oleh banyak khalayak, informasi yang diunggah langsung dapat dinikmati oleh khalayak banyak tanpa memerlukan waktu yang banyak. Situs jejaring social khususnya facebook sampai saat menjadi idola, hal ini terlihat dari pengguna jejaring social ini hampi 115.000.000 pengguna, begitupun dengan twitter. Begitu banyaknya pengguna jejaring social ini membuktikan bahwa media social sudah menjadi kebutuhan manusia termasuk saya. 

Makalah Perkembangan Tekhnologi Komunikasi


TUGAS MAKALAH
Perkembangan Tekhnologi Komunikasi
 




Disusun guna melengkapi sebagian tugas yang diberikan oleh
 Bapak Mas Agus Firmansyah, S.Sos, M.Si dari Mata Kuliah Perkembangan
Tekhnologi Komunikasi pada Jurusan ilmu Komunikasi


Oleh :
Nama         :        Tri Novrida Sari Zeta
NPM           :        D1E010094



JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2012



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang berjudul “Pemanfaatan teknologi  bagi dunia pendidikan dan kaitannya dengan teori determinisme dan utopia teknologi”.
Makalah ini adalah merupakan salah satu tugas mata kuliah  Perkembangan teknologi komunikasi. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.


Bengkulu,  Oktober 2012

Penulis





DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Teknologi dalam pendidikan
2.2  Kaitan pemanfaatan teknologi bagi pendidikan dengan teori determinisme
2.3  Dampak dari adanya pemanfaatan teknologi bagi pendidikan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang pendidikan. sosial, politik, dan ekonomi, telah bersentuhan dengan teknologi. Teknologi komunikasi seperti satelit telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di Afrika, India, China, Amerika Latin, termasuk sekarang di daerah pelosok Indonesia.
Pertumbuhan pengunaan internet di seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat besar. Apalagi Pada bidang pendidikan  Teknologi informasi ini akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran.Hal ini berkaitan dengan semakintingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanyadiperoleh dalam lingkungan sekolah. Demikian pula pada saat melakukan pertukaran datadan informasi antar sekolah, sekolah dengan masyarakat, sekolah dengan pemerintahdaerah dan pusat, dan lain-lain, semuanya akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi informasi.

1.2                  Rumusan masalah
1.      Apa kegunaan teknologi dalam dunia pendidikan?
2.      Bagaimana keterkaitan pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan terhadap teori determinisme?
3.      Apa saja dampak yang ditimbulkan?




1.3                  Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui kegunaan teknologi bagi dunia pendidikan.
2.      Untuk mengetahui keterkaitan teori determinisme terhadap Pemanfaatan teknologi  bagi dunia pendidikan.
3.      Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan.


1.4                   Manfaat penulisan
Manfaat penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan tentang pemanfaatan perkembangan teknologi bagi dunia pendidikan dan juga keterkaitannya terhadap teori determinisme. Sehingga memberikan penjelasan bagi pembaca untuk mengetahui masalah dan manfaat yang ada dalam pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Teknologi dalam pendidikan
 
Perkembangan Teknologi dalam dunia pendidikan telah menghasilkan sebuah sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem ini maka seorang pelajar tidak perlu lagi pergi kesekolah seperti layaknya sekolah formal. Namun cukup meluangkan waktunya untuk bertatap muka dengan dosen atau guru lewat monitor komputer.Demikian juga pelajar tidak hanya memperoleh informasi tentang pengetahuan melalui buku perpustakaan bahkan harus pergi ke perpustakaan untuk memperoleh pengetahuan, namun cukup ada didepan monitor, pengetahuan yang akan dicari sudah tersedia. Bahkan seorang guru akan  dengan mudah mencari bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya dan juga seorang siswa dapat mendalami ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan diluar yang diajarkan oleh guru. sehingga terjadi cakrawala berpikir yang lebih kontektual dan lebih mudah mencerna informasi yang masuk tersebut.Bahkan dalam lingkup pendidikan , sudah saatnya dibentuk suatu jaringan informasi yang memanfaatkan teknologi. Dengan demikian terdapat suatu jaringan terhubung antar sekolah sebagai pertukaran data dan informasi secara cepat,akurat dan tentunya murah dalam segala bidang .Penyebaran ide maupun metode pembelajaran dalam proses pembelajaran yang lebih tepat pun akan lebih mudah sampai kepelosok daerah yang selama ini mengalami kesulitan untuk menerima informasi terkini.sehingga Adapun kendala yang masih dihadapi di Indonesia aalah jangkauan jaringan elekomunikasi yanmg masih terbatas. Infrastruktur ini masih menjadi kendala besar bagi lingkungan pendidikan dalam memanfaatkan jaringan teknologi informasi. Sehingga dalam pemanfaatan bagi dunia pendidikan masih kurang maksimal walaupun sudah berjalan sesuai rencana yang ada. Untuk memberikan wawasan, pengetahuan dan pembelajaran tentang perkembangan teknologi komunikais bagi kehidupan manusia dampak positif dan negatif akibat perkembangan teknologi dan keterkaitan teori determinisme dan utopia teknologi terhadap peradaban manusia.

2.2  Kaitan pemanfaatan teknologi bagi pendidikan dengan teori determinisme
        Kalau mau kita lihat saat ini tidak ada satu segi kehidupan manusia pun yang tidak bersinggungan dengan apa yang namanya teknologi.  Mulai dari ruang keluarga, dapur, sekolah, kantor, pertemanan, bahkan agama, semuanya berkaitan dengan teknologi. Determinisme teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di luar kemauan sendiri. Pada awalnya, manusialah yang membuat teknologi, tetapi lambat laun teknologilah yang justru memengaruhi setiap apa yang dilakukan manusia. Teori determinisme ini dikemukakan oleh Marshall McLuhan pertama kali pada tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man. Ide dasar teori ini adalah bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain. Media tak lain adalah alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas fungsi dan perasaan manusia. Dengan kata lain, masing-masing penemuan teknologi media baru yang kita betul-betul dipertimbangkan untuk memperluas beberapa kemampuan dan kecakapan manusia. Dalam pendidikan Misalnya,  Dengan buku itu seseorang bisa memperluas cakrawala, pengetahuan, termasuk kecakapan dan kemampuannya. Seperti yang sering dikatakan oleh masyarakat umum, dengan buku, kita akan bisa “melihat dunia”.
Jika dikaitkan pemanfaatan teknologi bagi pendidikan dengan teori determinisme ini Kita belajar, merasa dan berpikir terhadap apa yang akan kita lakukan karena pesan yang diterima teknologi komunikasi menyediakan untuk itu. Artinya, teknologi komunikasi menyediakan pesan dan membentuk perilaku kita sendiri. Misalnya Radio menyediakan kepada manusia lewat indera pendengaran (audio), sementara televisi menyediakan tidak hanya pendengaran tetapi juga penglihatan (audio visual). Apa yang diterpa dari dua media itu masuk ke dalam perasaan manusia dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Selanjutnya, kita ingin menggunakannya lagi dan terus menerus. Dengan adanya perkembangan teknologi yang terus maju dan semakin berkembang ini maka sangatlah berpengaruh terhadap  pemanfaatan teknologi . Mahasiswa sebagai bagian dari kalangan muda dan terpelajar pada umumnya dianggap memiliki akses terhadap media lebih banyak dibandingkan masyarakat biasa. Berbagai studi juga berkesimpulan bahwa secara umum orang berpendidikan lebih banyak menggunakan media, meskipun ada variasi untuk media tertentu. Penggunaan koran berbanding lurus dengan tingkat pendidikan, demikian pula dengan majalah dan buku. Meskipun demikian, tingkat pendidikan ternyata tidak banyak berhubungan dengan pemilihan media elektronik atau media siaran.
Namun harus diakui bahwa budaya minat baca di Indonesia masih tergolong rendah, apalagi buku lebih mahal dibandingkan media jenis lainnya. Media elektronik lebih dekat dengan masyarakat kita, tak terkecuali mahasiswa, yang menyebabkan pengaruhnya jauh lebih besar dibandingkan media cetak.
Fakta yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa khalayak tidaklah pasif.
Utopia dapat diartikan sebagai suatu ide mengenai masyarakat idaman, tentram dan damai. Utopianisme merupakan suatu bentuk pemahaman mengenai konsep “masyarakat/peradaban tanpa cela”.  Peradaban tanpa cela ini adalah suatu peradaban masa depan yang dimana segala sesuatu berlangsung secara indah, menyenangkan, dan ideal. Utopia teknologi dalam pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan juga bisa mempengaruhi dimana dengan adanya perkembangan teknologi dapat mempermudah atau memfasilitasi dunia pendidikan, contohnya pelajar yang ingin mencari tugas sekolah bisa menggunakan internet untuk mencari bahan atau juga menambah wawasan, tetapi masalahnya disini adalah dimana utopia teknologi dapat mempengaruhi seseorang untuk lebih bermain dalam imajinasinya sehingga terkadang tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi tersebut baik itu positif maupun negatifnya.

2.3 dampak apa saja yang ditimbulkan
Teknologi informasi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan    antara lain:
  1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dan hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
  2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang barn, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode barn yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
  3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4.      Kemudahan mengakses berbagai informasi
5.      Memperkaya program pembelajaran
6.      Mengurangi/meminimalisasi biaya
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:
  1. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi hams berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
  2. Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan

Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang pendidikan. Perkembangan Teknologi dalam dunia pendidikan telah menghasilkan sebuah sistem pembelajaran jarak jauh. Dalam kaitannya dengan pendidikan, perlu dilakukan  penelitian yang terus-menerus dalam kaitannya antara media komunikasi dan pendidikan, yaitu kawasan teknologi pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pendidikan merupakan satuan pengetahuan yang terorganisasi akan senantiasa berkembang dengan adanya teknlogi. Pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan memang sangat berpengaruh besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Hanya saja tahu batasan-batasan bagaimana pemakaian teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan.

3.2       Saran
Pemanfaatan teknologi bagi dunia pendidikan memang sangat perlu, sebenar nya tidak hanya bagi dunia pendidikan saja pemanfaatan teknologi bisa mencakup segala bidang, tergantung bagaimana seseorang menggunakan teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhannya dan tau sebab akibat dan dampak yang akan ditimbulkan dari penggunaan teknologi tersebut.









DAFTAR PUSTAKA