Pembabakan Peradaban Manusia
Tulisan
tertua masyarakat purba telah melahirkan dua jalur proses perkembangan sistem
penulisan. Jalur Phonetis --yang pada akhirnya menjadi tulisan alphebetis--
adalah pilihan bagi sistem menulis yang dikembangkan oleh dua pusat peradaban
tertua di kawasan Asia Barat (Timur Tengah), yakni Mesir dan Mesopotamia.
Sedangkan bangsa Tionghoa di kawasan Timur Jauh tetap mempertahankan sistem
pelambangan gambar (pictografis-ideografis) dalam penulisan mereka, bahkan
sampai kini.
Pada bagian
ini akan dikemukakan bagaimana perkembangan kedua tulisan yang disebutkan
pertama (Mesir dan Mesopotamia), yang akhirnya menjadi tulisan alphabetis dan
memiliki wilayah pengembangan yang sangat luas hingga saat ini. Dari rumpun ini
pula dilahirkan tulisan Arab, sebagai yang akan menjadi perhatian utama pada
tulisan. Beribu-ribu
tahun yang lalu tidak ada huruf. Untuk menyatakan pikiran dan gagasannya,
manusia membuat gambar . Mulanya gambar-gambar itu
sederhana dan dapat dipahami oleh hampir semua orang. misal kata
"mata" dilukiskan dengan gambar mata. disinilah awal mula zaman yang
disebut pra-sejarah
Kemudian,
gambar menjadi sebuah lambang suatu gagasan. Gambar mata mungkin berarti
"melihat". Orang-orang cina, mesir, dan babilonia membuat tulisan gambar yang sangat rumit yang
kemudian disebut hieroglif. Tidaklah mudah menulis dengan gambar, untuk dapat
mengungkapkan pikiran yang lengkap, penulis harus mengingat ingat sekitar 600 lambang. Abjad pertama diciptakan
oleh bangsa FUNISIA. Untuk tiap bunyi dalam bahasanya, mereka memakai sebuah
lambang. Lambang ini kemudian dipakai oleh orang yunani, yang menamakan huruf
pertama "alpha" dan kedua "beta".
kemudian munculah sebuah nama untuk huruf abjad tersebut yaitu "ALPHABET" yang berasal dari penggabungan nama dua huruf yunani.
Orang romawi
memakai abjad yunani dan mengadakan perubahan-perubahan serta menambah beberapa
huruf. Abjad ini kemudian menjadi apa yang kita pakai sampai dengan waktu sekarang
ini.
Mulanya
manusia berinteraksi dengan alam sekitar pada saat itu yang kita kenal dengan
nama masa pra sejarah. Pada masa ini manusia dapat berkomunikasi dengan cara
yaitu menggambarkan berbagai informasi yang diterima pada dinding- dinding gua
tentang berburu dan binatang buruannya. Bentuk dari penggambaran yang dilakukan
didinding gua itu hanya sebatas bentuk perwakilan dari apa yang manusia itu
ketahui. Lalu keterbatasan manusia dalam berbahasa itupun hanya terbatas pada
dengusan, bahasa isyarat, dan gerakan tangan. Perkembangan
selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan
bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang,
isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya atau juga bisa
mengggunakan kelontongan untuk memberikan pertanda akan ada pertemuan di suatu
daerah.
Perkembangan cara berkomunikasi
semakin maju pada masa sejarah, mulai dari ditemukannya abjad fonetik, kertas
sebagai media menulis, sampai pada cara mencetak buku. Berikut perkembangan
informasi yang terjadi selama masa sejarah:
3000 SM Bangsa Sumeria menemukan tulisan untuk pertama
kalinya. Tulisan tersebut berupa simbol-simbol yang disebut piktograf
2900 SM Bangsa Mesir kuno telah mengembangkan tulisan
Hieroglif untuk berkomunikasi.
1775 SM Bangsa Yunani memperkenalkan sistem penulisan dari
kiri ke kanan dengan menggunakan abjad fonetik yaitu huruf yang dibuat
berdasarkan bunyi ucapan.
1400 SM Bangsa China mulai menuliskan sejarah mereka pada
kepingan tulang binatang
1270 SM Bangsa Suriah telah membuat Ensiklopedia untuk
pertama kalinya
900 SM Bangsa China membuat sistem pelayanan pos
dan kantor pos yang pertama
776 SM Bangsa Yunani mempergunakan burung merpati
untuk mengirimkan informasi
530 SM Bangsa Yunani juga membuat perpustakaan untuk
pertama kalinya
500 SM Bangsa Mesir kuno menggunakan serat pohon
papyrus sebagai kertas
105 SM Bangsa China menemukan kertas. Orang yang
menemukan kertas itu bernama Tsai Lun.
14 M Bangsa Romawi secara resmi membuat
sistem pelayanan pos
37 M Kaisar Tiberius dari Roma
menggunakan cermin sebagai alat mengirim pesan (heliograf).
305 M Bangsa China menciptakan mesin cetak
pertama yang terbuat dari lempengan kayu ukir. Sistem pencetakkan dilakukan
dengan menggunakan blokm kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta.
Masyarakat
Indonesia sebelum mengenal aksara sudah memiliki tradisi sejarah. Maksud
tradisi sejarah adalah bagaimana suatu masyarakat memiliki kesadaran terhadap
masa lalunya. Kesadaran tersebut kemudian dia rekam dan diwariskan kepada
generasi berikutnya. Perekaman dan pewarisan tersebut kemudian menjadi suatu
tradisi yang hidup tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Bagaimanakah
masyarakat yang belum mengenal tulisan merekam dan mewariskan masa lalunya?
Bagaimanakah masyarakat yang belum mengenal tulisan memaknai masa lalunya?
Masyarakat dalam memahami masa lalunya akan ditentukan oleh alam pikiran
masyarakat pada masa itu atau “jiwa zaman”.
Dari
kehidupan masyarakat zaman praaksara, kita mendapatkan warisan berupa alat-
alat dari batu, tulang, kayu, dan logam serta lukisan pada dinding-dinding gua.
Masa lampau yang hanya meninggalkan jejak-jejak sejarah tersebut menjadi komponen
penting dalam usaha menuliskan sejarah kehidupan manusia. Jejak-jejak tersebut
mengandung informasi yang dapat dijadikan bahan penulisan sejarah dan akan
disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya sampai turun temurun. Jejak
sejarah yang historis merupakan jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki
informasi tentang kejadian- kejadian historis, sehingga dapat dipergunakan
untuk penulisan sejarah. Jejak historis ada dua, yaitu jejak historis berwujud
benda dan jejak historis yang berwujud tulisan. Jejak historis berwujud benda
merupakan hasil budaya/tradisi di masa kuno, misalnya, tradisi zaman
Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, Megalitikum, dan Perundagian.
Pembabakan
peradaban manusia berdasarkan Arkeologi
Arkeologi adalah ilmu
yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dari hasil
penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan masyarakat prasejarah
Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian arkeologi maka prasejarah
dapat dibagi menjadi 2 zaman, seperti pada uraian materi berikut ini.
1.
Zaman Batu
Zaman batu menunjuk
pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat
dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan
tulang. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi
(cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka
zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
Ø Batu Tua (
Palaeolithikum)
Ø Batu tengah (
Mesolithikum)
Ø Batu muda (
Neolithikum)
2.
Zaman Logam
Perlu ditegaskan bahwa dengan
dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman
logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang.
Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman
tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan.
Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan
di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman
tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan
Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki
zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan
adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman
perunggu.
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah
berdasarkan arkeologinya. Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah
kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu).
Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang
berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman
Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam.
Pembabakan peradaban manusia secara geologi yaitu:
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara
keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke
dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan
prasejarah yang terdiri dari :
ARKAEKUM / zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada
saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan
ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian
berikutnya.
PALEOZOIKUM / zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup
yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan
binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang tersebut
amatilah gambar berikut ini.
MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140
juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar
seperti gambar 5 sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman
reptil. Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain
yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya.
Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman
hidup baru seperti yang diuraikan pada materi berikut ini.
NEOZOIKUM / zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman,
yaitu:
Tersier / zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60
juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis
binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan
manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi
dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.