BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari pola
interaksi yang dilakukan oleh setiap orang sangat bervariasi. Khususnya pola
komunikasi yang terjadi pada sebagian besar mahasiswa disetiap intertaksinya.
Hal ini sangat terlihat jelas dalam sebuah wadah seperti pada sebuah forum
diskusi. Diwadah seperti inilah terlihat perbedaan yang sangat mencolok dan
juga sangat biasa kita saksikan, yaitu banyak mahasiswa yang pasif dan
tertutupi oleh sekelompok orang yang mendominasi forum tersebut. Dominasi yang
terjadi terhadap kelompok yang vocal, sedangkan kelompok yang pasif/bungkam
menjadi kelompok yang terdominasi atau yang tenggelam. Disini kelompok yang
tenggelam akibat kaum mayoritas merasa kesulita untuk menyampaikan
pendapat-pendapat mereka karena kelompok ini merupakan kelompok yang kurang
pandai dalam berbicara.
Definisi
minoritas umumnya hanya menyangkut jumlah. Suatu kelompok dikatakan sebagai
minoritas apabila jumlah anggota kelompok tersebut secara signifikan jauh lebih
kecil daripada kelompok lain di dalam komunitas. Dari sudut pandang ilmu sosial
pengertian minoritas tidak selalu terkait dengan jumlah anggota. Suatu kelompok
akan dianggap kelompok minoritas apabila anggota-anggotanya memiliki kekuasaan,
kontrol dan pengaruh yang lemah terhadap kehidupannya sendiri dibanding
anggota-anggota kelompok dominan. Jadi, bisa saja suatu kelompok secara jumlah
anggota merupakan mayoritas tetapi dikatakan sebagai kelompok minoritas karena
kekuasan, kontrol, dan pengaruh yang dimiliki lebih kecil daripada kelompok
yang jumlah anggotanya lebih sedikit.
Dikemukakan Oleh Elizabeth Noelle
pada tahun 1984. Dia adalah seorang profesor emeritus penelitian komunikasi
dari Institute fur Publiziztik Jerman. Melalui tulisannya yang berjudul The
Spiral of Silence, secara ringkas teori ini ingin menjawab
pertanyaan, mengapa orang-orang dari kelompok minoritas sering merasa perlu
untuk menyembunyikan pendapat, pilihan dan pandangannya ketika berada dalam
kelompok mayoritas. Secara ontologis, bisa dilihat bahwa teori ini termasuk
kategori ilmiah. Teori ini menyatakan bahwa sudah menjadi nasib atau takdir
kalau pendapat atau pandangan (yang dominan) bergantung pada suara mayoritas
dari suatu kelompok.
Diam adalah emas biasanya juga berlaku
pada konteks teori spiral of silence. Daripada ngomong yang belum tentu
didengar pendapatnya, maka lebih baik diam. Makna diam yang kedua, yakni diam
bukan berarti setuju, juga masih dalam kerangka teori ini. Orang sering merasa
lebih aman jika tidak mengeluarkan pendapatnya di forum-forum tertentu karena
berbagai alasan. Misalnya karena tidak ada yang bakalan mendukung pendapatnya
atau ia dalam posisi minoritas atau mungkin malahan ia merasa inferior.
Sedangkan diam berarti setuju biasa terjadi pada peminangan dimasa dulu ketika
seorang gadis dilamar atau dipinang oleh seorang pemuda. Dengan tanda diam
berarti ia setuju untuk dijodohkan dengan pemuda tersebut.
Teori
spiral kebisuan mengajukan gagasan bahwa orang – orang yang percaya bahwa
pendapat mereka mengenai berbagai isu publik merupakan pandangan minoritas
cenderung akan menahan diri untuk mengemukakan pandangannya, sedangkan mereka
yang meyakini bahwa pandangannya mewakili mayoritas cenderung untuk
mengemukakan kepada orang lain. Noelle-neumann menyebut situasi tersebut sebagai
spiral keheningan yang terjadi ketika orang mengemukakan opininya karena merasa
pandangannya mewakili pandangan populer memilih untuk diam. Proses ini terjadi
dalam pola atau bentuk menyerupai spiral sedemikian rupa sehingga satu pendapat
akan terakhir dengan publisitas dan popularitas tinggi, sedangkan pendapat
lainnya akan berakhir dengan publisitas dan popularitas.
Dari penjelasan diatas, kaum
minoritas tenggelam dalam kebungkamannya terhadap kaum mayoritas. Mayoritas
disini berarti sekelompok orang yang aktof/vocal dalam forum diskusi dak kaum
minoritas merupakan kaum yang meng”iya”kan saja apapun yang berlangsung selama
forum diskusi berlangsung. Kaum minoritas yang menjadi sasaran penulis pada
makalah ini adalah sekelompok mahasiswa yang sering bungkam (diam) dalam forum
diskusi akibat terdominasi oleh sekelompok orang yang terlalu aktif (mayoritas).
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah :
“ Bagaimana
media sosial mempengaruhi cara kaum minoritas (mahasiswa yang pasif)
menyampaikan aspirasi mereka yang tidak tersalurkan pada sebuah forum diskusi ?”
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh media social terhadap cara kaum
minoritas (mahasiswa yang pasif) dalam menyampaikan aspirasi mereka yang tidak
tersalurkan pada sebuah forum diskusi .
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi dan memperkaya penelitian tentang penggunaan media social sebagai
salah satu wadah untuk menyalurkan aspirasi kaum minoritas yang tergolong
bungkam dan berguna untuk penelitian
selanjutnya.
1.4.2
Manfaat Praktis
Penelitian ini selanjutnya
diharapkan berguna bagi praktisi komunikasi khususnya dosen Ilmu Komunikasi,
mahasiswa Ilmu Komunikasi dan peneliti selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Ungkapan "spiral kebisuan"
sebenarnya merujuk kepada bagaimana orang cenderung untuk tetap diam ketika
mereka merasa bahwa pandangan mereka berada dalam minoritas. Model ini
didasarkan pada tiga premis:
1.
Orang memiliki "quasi-organ statistik,"
keenam-rasa jika Anda akan yang memungkinkan mereka untuk mengetahui pendapat
umum yang berlaku, bahkan tanpa akses ke jajak pendapat.
2.
Orang memiliki rasa takut isolasi dan mengetahui apa
perilaku akan meningkatkan kemungkinan mereka terisolasi secara social.
3.
Orang yang enggan untuk mengekspresikan pandangan minoritas,
terutama dari takut terisolasi.
Semakin dekat seseorang percaya
pendapat diselenggarakan serupa dengan yang berlaku pendapat umum, semakin
mereka bersedia untuk secara terbuka mengungkapkan pendapat di depan umum.
Kemudian, jika perubahan sentimen publik, orang akan mengakui bahwa pendapat
ini kurang mendukung dan akan kurang bersedia untuk mengekspresikan pendapat
publik. Karena adanya pandangan bahwa
jarak antara opini publik dan pendapat pribadi seseorang tumbuh, semakin tidak
mungkin orang tersebut untuk mengungkapkan pendapat mereka.
Kajian Noelle-Neumann ini
menitikberatkan peran opini dalam interaksi sosial. Sebagaimana kita ketahui,
opini publik sebagai sebuah isu kontroversial akan berkembang pesat saat
dikemukakan melalui media massa. Ini berarti opini publik orang-orang juga
dibentuk, disusun dan dikurangi oleh peran media massa. Jadi ada kaitan erat
antara opini dengan media massa. Opini yang berkembang dalam kelompok mayoritas
dan kecenderungan seseorang untuk diam (sebagai basis dasar teori spiral
kesunyian) karena dia berasal dari kelompok minoritas juga bisa dipengaruhi
oleh isu-isu dari media massa.
Teori spiral keheningan menyadarkan
gagasan pada tiga asumsi dasar dan berdasarakan penjelasan mengenai opini
publik sebagai latar belakangnya,yaitu :
- Asumsi pertama adalah masyarakat yang menyatakan bahwa memiliki kekuasaan terhadap pandangan yang menyimpang dan tidak ingin menyesuaikan pendapatnya dengan ancaman terisolasi. Spiral kesunyian disebabakan ada perasaan takut atau terkucil dari lingkungan yang berbeda pendapat. Teori ini bukan sekedar ikut ikutan atau berada pada pihak yang menang, tetapi berusaha untuk menghindari dari situasi yang teriolasi dari kelompok sosialnya.
- Asumsi kedua adalah bahwa perasaan khawatir akan terisolasi menyebabkan individu harus mengukur iklim pendapat sepanjang waktu. Teori spiral kebisuan memberikan argumentasi bahwa orang selalu bertindak sebagai penilai iklim opini publik orang mengetahui pendapat atau pandangan mana yang populer yang lebih banyak diterima dan pandangan mana tidak banyak diterima orang. Hal tersebut disebut dengann istilah kuasi statistik yaitu adanya perasaan yang cukup meyakinkan dalam diri seseorang bahwa suatu pendapat atau pandangan tertentu adalah yang paling banyak mendapat dukungan atau diterima, walaupun hal tersebut belum dapat dibukti secara ilmiah selain itu juga orang mempunyai kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap arah pembicaraan seseorang apakah mendukung atau menolak suatu pendapat.
- Asumsi tiga menyatakan bahwa evaluasi atas opini publik akan mempengaruhi pendapat dan perilaku masyarakat. Neolle-neumann percaya bahwa orang tidak suka mendiskusikan topik-topik yang tidak memiliki dukungan mayoritas. Teori ini juga menunjukan sifat yang tidak suka debat atau menghindari perdebatan. Kecuali terpakasa, orang biasanya tidak suka mengemukakan pribadinya kepada pendapat yang berbeda atau bertentangan dengan banyak pendapat. Namun demikian spiral keheningan menjadi faktor yang cukup dominan dalam menentukan apakan seseorang hendak menyatakan pendapatnya ataukan tidak, dan menurut beberapa reset, faktor spiral kebisuan ini memiliki pengaruh yang cukup besar.
Pada riset yang kami lakukan
terdapat perbedaan penyampaian aspirasi dalam sebuah forum antara kelompok
mayoritas dan minoritas dimana media social sangat mempengaruhi dalam
penyampaian aspirasi atau opini kelompok minoritas yang tenggelam oleh kelompok
mayoritas. Kelompok minoritas sangat terbantu dengan adanya media social
sebagai wadah untuk menampung aspirasi atau opini yang tidak tersalurkan
didalam sebuah forum diskusi.
Dalam riset yang telah kami lakukan
pada beberapa mahasiswa, terdapat beberapa mahasiswa lebih memilih diam dalam
sebuah forum diskusi daripada menyampaikan pendapat atau aspirasi mereka secara
langsung dikarenakan mereka merasa takut untuk menyampaikan pendapat mereka,
takut jika pendapat atau opini yang mereka sampaikan bertolak-belakang dengan
kelompok mayoritas. Dalam reset ini kami menemukan
bahwa orang-orang yang merasa opininya mendapat dukungan mayoritas akan lebih
berani mengungkapakan pendapatnya. Demikian dengan orang-orang yang merasa
bahwa opininya akan mendapat dukungan dikemudian hari.
Peran
media dalam membantu kelompok minoritas (mahasiswa pasif) dalam mengemukakan
pendapat mereka.
Media sosial memegang peranan penting dalam kemajuan dan
perkembangan suatu Negara. Semakin baik media sosial tersebut menyampaikan
informasi-informasinya ke masyarakat, semakin baik pula bagi pertumbuhan Negara
tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan komponen utama bagi kemajuan
dan perkembangan suatu Negara. Sehingga apabila media sosial yang bersangkutan
memberikan informasi yang postif dikalangan masyarakat tersebut, maka
masyarakat di Negara tersebut akan memiliki pemikiran yang positif dalam
kehidupan bermasyarakatnya dan akan terbentuklah suatu sistem pemerintahan yang
positif pula, dimana masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi kepada
pemerintahnya.
Saat ini berbagai jenis media sosial baik cetak maupun elektronik telah tersebar luas sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini tentunya membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat tersebut. Dilihat dari sisi positifnya, media sosial sangat berperan penting dalam kemajuan individu masyarakat tersebut. Bahkan apabila masyarakat tersebut dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah, maka akan menjadikan suatu Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat berguna bagi perkembangan Negaranya.
Saat ini berbagai jenis media sosial baik cetak maupun elektronik telah tersebar luas sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini tentunya membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat tersebut. Dilihat dari sisi positifnya, media sosial sangat berperan penting dalam kemajuan individu masyarakat tersebut. Bahkan apabila masyarakat tersebut dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah, maka akan menjadikan suatu Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat berguna bagi perkembangan Negaranya.
Media memainkan peran yang sangat
besar untuk kelompok minoritas ini (mahasiswa pasif). Adapun media social yang
biasa digunakan oleh mahasiswa yang tergolong pasif atau bungkam untuk menyampaikan aspirasi atau opini secara
langsung ialah :
a.
Facebook
b.
Twitter
c.
Blog
d.
Kompasiana
Selain itu mahasiswa pasif yang
disini disebut sebagai kelompok minoritas juga memilih menggunakan media cetak
sebagai penyalur aspirasi mereka contohnya di majalah yang diterbitkan oleh
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMIKOM) yaitu Bahana Sarana Komunikasi
(BASKOM). Bahkan mahasiswa pasif yang sedang
berada dalam kelompok minoritas sering merasa perlu untuk mengubah pendiriannya,
ia akan merasa sendiri. Hal ini bisa diamati pada banyak mahasiswa yang
terdapat dalam sebuah forum diskusi.
Jadi mahasiswa yang tergolong
bungkam tersebut masih tetap bisa menyampaikan pendapat atau opini mereka
walaupun tidak secara langsung, melainkan melalui media social yang digunakan
oleh mereka. Media sosial menjadi pembantu mereka dalam menyampaikan aspirasi atau
pendapat mereka yang tertunda pada sebuah forum.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam teori ini spiral of silent lebih cenderung pada kelompok atau individu
yang pendiam dan opinya masuk kedalam minoritas. Teori ini menjelaskan suatu
pendapat atau opini dan tidak juga untuk dinyatakan,menentukan opini manakah
yang akan untuk dikatakan dan yang tidak untuk dikatakan. Spiral keheningan ini
sering digunakan pada kelompok atau individu yang masuk kedalam minoritas. Bagi
yang sifatnya tidak ingin berdebat dan cari perdebatan. Dan teori ini juga
digunakan pada sifat manusia yang pendiam. Dan teori ini menggunakan media
sebagai solusi pendapatnya dapat dilihat dan didengar publik melalui media yang
menyebabkan isu-isu menarik yang berbeda pendapat. Teori ini dapat dijadikan
senjata untuk menghindari pendapat mayoritas yang berbeda pendapat dengannya,
tetapi teori ini tidak menyuruh untuk ikut-ikutan pendapat.
Dalam reset ini kelompok mahasiswa yang pasif (kelompok minoritas)
lebih memilih diam dan tidak berbicara untuk menyampaikan pendapat mereka,
dikarenakan takut terisolasi dan berlanjut dengan tenggelamnya kelompok
minoritas (mahasiswa pasif) oleh kelompok mayoritas (mahasiswa aktif). Media sosial membantu mereka dalam menyampaikan
aspirasi mereka, dan mempengaruhi para mahasiswa yang tergolong pasif dalam
mengemukakan pendapat mereka.
Bagus kak :) cuma terlalu banyak mengulang kata Dan sesudah titik. setau saya ini membuat tulisan kurang baku :) maaf ya kritik :) salam kenal
BalasHapusreferensinya kak?
BalasHapusaku naura anak ilkom unib 2015
lagi nyari inspirasi
referensinya kak?
BalasHapusaku naura anak ilkom unib 2015
lagi nyari inspirasi
Daftar pustakanya?
BalasHapusDaftar pustakanya?
BalasHapus